10 Cara mudah Agar Betah Tinggal Di Pesantren
Banyak orang yang tidak betah tinggal di lingkungan pesantren dengan alasan yang berbeda-beda, entah karena jadwal yang serba diatur, entah karena tidak boleh menggunakan handphone, dan masih banyak alasan-alasan yang di lontarkan orang-orang, tetapi diantara alasan mereka-mereka ada beberapa faktor yang mereka tidak tahu bahwa tinggal di pesantren itu adalah pengalaman yang luar biasa dan banyak sekali ilmu yang bisa diambil di dalam pesantren.
Nah untuk kamu-kamu yang mau hidup di lingkungan pesantren tetapi takut tidak betah, kali ini saya akan memberikan tips-tips nya agar kamu sekalian betah hidup di pesantren, berikut diantaranya :
1. Jangan Sering Menyendiri
Kadang ketika kita menyendiri, di situlah santri akan berpikiran kemana-mana, mungkin akan berpikir kalau tidak ada yang peduli sama kita, padahal kalau kita ikut bergabung bersama yang lain, disitulah akan terasa kebersamaannya. Tetapi sesekali kita juga perlu menyendiri untuk menemukan ide-ide yang berlian atau agar mudah untuk menghafal, itu tergantung orang nya juga sih.
2. Menyibukan Diri
Ketika kita sibuk melakukan sesuatu kita bakal terfokus kepada apa yang kita lakukan pada saat itu, sehingga kita akan lupa dengan kenyamanan rumah, atau apapun yang membuat pikiran kita tidak betah.
Kegiatan menyibukan diri ini bisa dengan mutolaah, murojaah, atau pun mengadakan acara seperti ngeliwet dan lain sebagai nya.
3. Dekati Senior
Karena dengan mendekati senior kita tahu mana aja yang harus kita lakukan dan apa saja yang seharusnya kita tidak lakukan agar mendapat ridho dari sang kiyai.
Dan ketika ada acara-acara tertentu kita langsung tahu dan bisa dengan mudah mengikuti acara-acara tertentu.
4. Dekati Kiyai
Dengan mendekati kiyai jangan anggap sesuatu yang horor, karena dengan mendekati kiyai kita dapat dengan mudah mendapatkan ridhonya dan ketika sudah mendapati ridho nya kita juga akan mudah meraih ilmu, salain itu yang paling penting adalah ketika kita memerlukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan orang tua, maka kiyai akan senan tiyasa membantu kita.
5. Ikuti Peraturan Pesantren
Ketika kita mengikuti peraturan pesantren maka beban pun terasa ringan. layak nya berenang, ketika kita berenang melawan arus maka kita terasa berat, tetapi kalau mengikuti arus maka terasa ringan lah berenang kita.
Dan ketika kita melanggar peraturan pesantren mungkin saja kita akan kena hukuman yang membuat kita malu dan akan terkenang sampai tua.
6. Menjauhkan Sifat Iri
Ketika kita iri terhadap sesuatu di pesantren, itu bukan apa-apa, karena kita diciptakan itu dengan kekirangan dan kelebihan masing-masing.
Dan ketika kita iri kepada seseorang maka otomastis ketika kita melakukan sesuatu bersamaan dengan orang itu kita akan merasakan tidak nyaman.
7. Jangan Sering Pulang
Ketika kita habis pulang dari rumah kemudian kita berangkat lagi pasti suasana rumah akan terus mengikuti, jadi kita harus menyesuiakan diri kembali, kecuali mungkin orang-orang tertentu.
8. Memiliki Motifasi
Dengan memiliki motifasi, maka kita kuat dengan cobaan apapun, karena kalau motifasi nya lemah mungkin saja ketika datang cobaan maka kita akan meminta untuk pulang, dan setelah pulang maka kita harus menyesuiakan diri lagi, seperti di poin no 7 tadi.
9. Hilangkan Kebiasaan Yang Kurang Bermanfaat
Hilangkan semua kebiasaan-kebiasaan yang mungkin d rumah nya suka di manja, maka di pondok harus merubah kebiasaan itu, karena kita tidak lagi tinggal bersama orang tua. Dan kebiasaan yang lainnya juga, seperti terbiasa menggunakan handphone atau barang elektronik lainnya, maka itu harus segera dihilangkan.
10. Berdo'a Kepada Allah
Ketika kita berharap kepada Allah Swt, maka kita tidak akan merasakan kecewa, dan sesuatu yang mengatas namakan Allah maka in sya Allah akan dipermudah semuanya.
Pada dasarnya betah atau tidak betah itu tergantung pada niat orangnya, kalau noatnya hanya ingin jauh dari orang tua karena ingin merasakan kebenasan, maka itu niatnya kurang baik dan harus segera ganti sama niat yang lainnya yang lebih positif, misalkan ingin jadi tahfidz, atau ingin mengkaji kitab-kitab kuning, atau yang lainnya.
Dan selalu ingatlah kedua orang tua kita, dia yang berharap anak-anak nya menjadi sholeh dan sholehah, dan ketika mereka telah meninggal dunia maka anak-anak nya yang akan mengurusi jenazah nya serta mendo'a kan mereka selalu, karena tidak ada harapan lagi bagi orang yang sudah meninggal kecuali do'a-do'a dari yang masih hidup.
Allahu a'lam bishowab
Komentar