Kisah Seorang Pemuda Yang Menghindari Kematian

Di suatu kampung yang penduduk nya masih sedikit, tinggal seorang pemuda yang gagah lagi sangar, pemuda itu bisa dibilang shaleh, taat beribadah, rajin sedekah, baik kepada sesama manusia, saat itu Allah Swt memerintahkan kepada malaikat Izroil untuk mencabut nyawa si pemuda pada hari kamis/malam jum'at tepat pukul 21.00, di pesawat menuju dubai, dengan mati nya karena terpeleset.
Di suatu malam pemuda itu bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang bercahaya dengan jubah warna putih yang tidak kelihatan jelas muka nya, dia memberi tahu kan bahwa pemuda itu akan mati hari kamis/malam jum'at pukul 21.00.
Karena berasa mimpinya itu nyata akhirnya si pemuda itu terbangun, dan ketika dia terbangun yang ada di pikirannya itu hanya tentang mimpi yang tadi dan ketika pemuda itu melihat jam ternyata sudah jam 3 pagi, kemudian si pemuda itu pun bangun dari tempat tidurnya untuk mengabil air wudhu dan melaksanakan shalat tahajud.
Paginya si pemuda sadar bahwa hari ini adalah hari kamis dimana nanti malam akan tiba saat nya dia meninggalkan dunia, pemuda pun keluar rumah untuk nyamperin temannya sambil muka nya yang kelihatan melamun  karna pikirannya itu hanyalah 'aku tidak mau hari ini mati aku tidak mau'.
Setelah sampai dirumah temannya kemudian si pemuda itu menceritakan tentang mimpinya dan sampai di ujung cerita si teman itu pun memberitahu kan kepada si pemuda itu bahwa ada seseorang di kampung sebelah yang bisa meramal (dukun) yang sudah terkenal ramalan nya jarang sekali meleset, kemudian si temannya itu berkata "siapa tahu kalau kamu kesana dan menceritakan semuanya, kamu pun bisa selamat dari kematian", "boleh juga tuh, kebetulan sekarang sudah jam 11 siang, nanti habis sholat duhur kamu antar aku yah!" ajak si pemuda, "oke deh, aku tidur dula yah nanti kalau kamu sudah siap bangunin aku aja yah" kata si temannya.
Setelah sampai di tempat si dukun si pemuda pun mulai menceritakan apa maksud dan tujuannya mendatangi si dukun, di setengah cerita si dukun pun memotong cerita nya "Stop, pasti kamu menghindari kematianmu kan?" tanya si dukun, di dalam hati si pemuda berkata "wah kayak nya aku gak salah orang nih" dan langsung berkata " iyah mbah betul sekali", kemudian si dukun pun berkata "kamu harus pergi ke dubai untuk menghindarinya", kemudian si pemuda pun melamun karena jarak dari kampungnya menuju dubai itu harus naik pesawat dan itu tidak memerlukan uang sedikit, kemudian si pemuda dan temannya meminta izin untuk meninggalkan tempat si dukun agar bisa langsung mempersiapkan diri untuk pergi ke dubai.
Dan ketika di jalan si pemuda pun meminjam uang kepada temannya untuk menambah uang nya yang kurang, dan setelah itu si pemuda meminta untuk mengantar nya ke bandara karena saat itu dia telah memesan tiketnya secara online dan akan berangkat pada jam 20.00.
Ketika di bandara si temannya pun langsung izin untuk pulang karena di suruh menjemput pacarnya, "semoga berhasil yah" ucap temannya, kemudian si pemuda menjawab "oke, kamu hati-hati di jalan yah".
Kemudian jam 19.45 mulai memasuki pesawat dan mulai duduk di kursi yang telah dia pesan, setelah tepat jam 20.00 pesawat pun mulai bergerak dan terbang, si pemuda pun senang karena dia telah meninggalkan kampung nya dan dia akan selamat dari kematian, tepat pukul 21.00 si pemuda merasakan pegal-pegal dan hendak berjalan-jalan meuju belakang pesawat, tetapi ketika dalam perjalanan menuju belakang pesawat dia terpeleset dan kepalanya terbentur ke besi dengan sangat kuat sampai dia tak sadarkan diri, dan pada saat itu juga si pemuda pun meninggal dunia.


Moral :
Pertama, Kematian itu tidak bisa di percepat dan tidak bisa pula di perlambat.
Kedua, Semua manusia sudah mempunyai takdir nya masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan Membaca Basmalah

Profil Pondok Pesantren Assalam - Kirapandak - Majalengka

Nasruddin Hoja dan Orang Gila